Senin, 25 April 2011

manajemen pemasaran dan jasa report ke 6


Pada mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa dalam Pendidikan dengan dosen Amril Muhammad, SE., M.Pd, membahas mengenai Bauran dalam Pemasaran Jasa.
Pemasaran suatu produk barang/jasa dapat dilakukan dengan berbagai cara agar berujung pada pemuasan kebutuhan konsumen. Hal tersebut dapat dilakukan dengan marketing mix. Dalam hal ini, terdapat 4 komponen yang harus diperhatikan, diantaranya dilihat dari product (apa yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen), price (bagaimana menentukan suatu harga yang dianalisis dari kebutuhan konsumen, daya beli serta kegunaan produk itu sendiri), place (dimana produk tersebut akan dipasarkan), serta promotion (cara menjual serta mempromosikan produk tersebut).Product yang dipasarkan pada suatu perusahaan dapat dibagi menjadi:
Consumer product, dimana suatu produk atau barang yang dibeli untuk dinikmati oleh konsumen itu sendiri, Contohnya: membeli baju untuk digunakan sendiri. Consumer product terbagi menjadi beberapa hal, yaitu:
·         Convinience product, merupakan produk atau barang-barang yang sangat dibutuhkan oleh orang banyak, dan sifat pembeliannya berkali-kali karena merupakan suatu kebutuhan. Contohnya: makanan dan minuman
·         Shopping product, merupakan produk yang dibeli setelah membandingkan harga, kualitas, dan tampilan antar beberapa produk. Contohnya: saat membeli pakaian maka akan membandingkan dengan pakaian model lain yang lebih bagus.
·         Specialty product, merupakan produk yang ditawarkan hanya ada pada saat-saat tertentu. Contohnya: accecories untuk kerudung, dll.
·          Unsought product, merupakan produk yang dibeli karena terbawa suasana atau karena faktor ikut-ikutan, biasanya dikarenakan mengikuti trend yang ada.

 Industrial product, merupakan situasi dimana membeli suatu barang untuk memproduksi barang atau produk agar dapat dijual kembali, sehingga barang atau produk yang telah dibeli dan dimilki bukan untuk dikonsumsi pribadi. Contohnya: orang yang membeli bahan untuk diproduksi menjadi baju.
Konsumen dapat membeli produk barang/jasa karena adanya suatu kebutuhan. Konsumen memiliki cara untuk memutuskan barang/jasa yang dapat dibeli, diantaranya:
Product Atrtibute, yang dapat dilihat dari kelengkapan produk yang dijual. Product attribute terbagi kembali menjadi:
·         Quality product, yakni kualitas produk yang dapat dilihat dari fungsi produk tersebut, daya tahan, kehandalan, precission (bagus, simetris, tampilan yang indah, dll), mudah dioperasikan, repair (perbaikan), other value (nilai lebih yang akan didapat), dan sebaginya. Contohnya: handphone Nokia yang terkenal dengan up to date dan memiliki daya tahan yang baik.
·         Features product, yakni fitur-fitur tambahan yang terdapat pada produk yang menjadi nilai lebih bagi produk tersebut. Contohnya: produk handphone buatan China yang menyediakan 2 simcard GSM dan 1 simcard CDMA.
·         Design, dilihat dari bagaimana desain produk tersebut seperti tampilan yang modis dan stylish mengikuti perkembangan zaman, dan sebaginya. Contohnya: handphone yang semakin canggih dengan tampilan fisik yang unik dan didedikasikan untuk wanita dengan warna soft seperti pink dan ungu.
Brand Image, dilihat dari nama, term atau istilah pada suatu produk. Contohnya: connecting people yang merupakan slogan nokia. Kemudian sign atau tanda, misalnya rumah makan padang yang identik dengan rumah adat padang. Lalu ada symbol dan design. Brand terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
·         Brand equity, yakni ada pengaruh atau tidaknya memiliki barang tersebut (nilai). Contohnya: kuliah di perguruan tinggi negeri lebih merasa baik daripada kulaih di perguruan tinggi swasta.
·          Brand name selection, yakni nama dari suatu produk sudah menggambarkan nilai lebih dari produk tersebut. Contohnya: Nokia merupakan produk handphone dengan daya tahan yang baik.
·         Brand sponsor, yakni ada perusahaan besar yang menaungi perusahaan kecil agar dapat menangkat nama perusahaan kecil tersebut. Contohnya: MNC TV  yang menaungi beberapa stasiun TV swasta seperti RCTI, Global tv, dan lain-lain.
·           Co-branding, yakni adanya merk besar yang dijadikan merk bersama. Contohnya: Bodypack yang mengikut pada EIGER
·          Brand strategy, yakni strategi perusahaan memasarkan produknya yang dikondisikan dengan kebutuhan konsumen, Brand strategy ini terbagi menjadi:
-          Line extention, Contohnya: perusahaan Coca Cola yang memproduksi berbagai macam kemasan seperti kaleng, botol 1 lt, botol mungil, serta botol kaca yang ditujukan kepada kebutuhan konsumen.
-          Brand extention, Contohnya: 1 merk yakni pepsodent dapat berupa pasta gigi, sikat gigi, obat kumur, dan sebaginya.
-          Multi branding, yakni suatu perusahaan yang dapat mencapai pemenuhan kebutuhan konsumen dari berbagai segi. Contohnya: produk handphone Nokia dijual dari harga yang terjangkau hingga yang malambung tinggi dengan kualifikasi yang baik pula.
 Packaging, dilihat dari seberapa menarik kemasan pada produk yang ditawarkan dengan aktifitas mendesign dan memproduksi.
 Labeling, berkaitan dengan suatu produk barang atau jasa sudah memiliki nama dan dikenal meluas oleh masyarakat.
  Product support, dilihat dari adanya pendukung produk, seperti tempat service hp, seberapa compatible produk tersebut, dan lain-lain.

''tugas kelompok pemasaran kelompok 2 (Tas Laptop SMACK)''

Kelompok 2
  1.  D.Zaenal Abidin
  2. M. Zulfan Effendi
  3. Erik Jekson

Manajemen pemasaran dan jasa
Tas Laptop “SMACK”

1.       Product Attribute
Kualitas
Fungsi            : Selain untuk membawa laptop juga bisa dipakai sehari-hari tanpa mengesampingkan kesan gaya
Daya Tahan    : Menggunakan kualitas brang nomer wahid dan terbaik dengan jahitan yang kuat dan tahan lama
Fitur               : Terdapat slot laptop yang nyaman, aman, dan tahan goncangan sehingga laptop bisa aman ari goncangan, lecet, dan dari kerusakan yang sangat tidak diharapkan yang dapat terjadi pada laptop. Selain itu pula ditambah slot-slot tambahan yang dapat digunakan untuk kepentingan lainnya seperti slot untuk kabel charger, flashdisk, dan alat-alat laptop lainnya.
Design             : Produk tas laptop “SMACK” bertemakan “Young,Sports & Elegan”

2.       Brand                   
 SM*CK  mempunyai motto “ Safety Can Be Style”  jadi dengan menggunakan produk kami mendapatkan fasilitas keamanan laptop yang memadai tanpa mengesampingkan kesan gaya dan trendi pada anda.

3.       Brand Strategi   :
                Line extinction :
Ø  SMACK Elegan : yaitu tas laptop dengan pilihan warna gelap yang elegan dan trendi dan design yang sederhana namun stylis menambah kesan elegan pada pengguna.

Ø  SMACK Sport   : Yaitu Tas laptop yang sporty dan cocok  untuk yang hobi berolahraga dengan warna-warna yang sporty dan ditambah hias sporty yang menambah kesan gaya dan nyaman saat dipakai.


Ø  SMACK Style    : Yaitu tas laptop yang gaya dan cocok untuk anak muda dan mengikuti tren anak muda masa kini dengan warna yang dinamis dan tas yang bersifat praktis amat cocok untuk anak muda di setiap kegiatan dengan tampil terus gaya.

Co. Branding      : Eiger

4.       Puckaging          
Menggunakan dus yang elegan dan gaya dengan design yang menarik untuk mengemas produk kami

5.       Product Support
Produk kami dapat dijumpai di took-toko tas terdekat, di stand-stand tas laptop “SMACK” milik kami dan anda pun bisa memesan lewat website.

Segmen pasar   : eksekutif muda, mahasiswa, dan para penggemar IT yang ingin tampil gaya dan berjiwa muda.

Selasa, 19 April 2011

report kuliah ke-5 manajemen pemasaran dan jasa

Pada 6 April 2011 tepat pada pertemuan mata kuliah Manajemen Pemasaran yang di bimbing oleh Bapak Amril Muhammad,SE., M.Pd beliau menjelaskan tentang analisis perumusan segmen dan positioning perusahaan jasa.
            Pertama-tama yang ia jelaskan adalah tentang hal-hal apa saja yang perlu dipertimbangkan ketika membuka usaha dalam bidang jasa, yang pertama yaitu mengukur berapa banyak target yang akan dijadikan sebagai sasaran usaha kita, tidak hanya itu, terukur disini juga menyangkut dalam hal biaya. Melihat daya beli masyarakat dimana tempat kita membuka usaha. Lalu yang perlu diperhatikan lagi adalah jarak atau akses yang keterjangkauan masyarakat akan tempat usaha yang kita buka. Alangkah baiknya apanila tempat usaha kita terletak ditempat yang sesuai atau berdekatan dengan masyarakat. Dan tidak kalah pentingnya, dalam membuka usaha tentu saja kita harus memperhatikan laba atau keuntungan dari usaha yang kita punya, karna tidak akan maju sebuah usaha apabila kita tidak memperhatikan untung ruginya. Dan yang terakhir usaha yang kita buka hendaknya kita pikirkan matang-matang agar usaha tersebut dapat diwujudkan.
Pada pelaksanaan menentukan segmentasi pasar perlu mengetahui Beberapa prinsip-prinsip atau pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan, prinsip-prinsip itu sebagai berikut:
  • Measurable (terukur). Artinya segala aspek yang berkaitan dengan segmen yang dituju dapat terukur atau terprediksi. Dalam hal ini juga termasuk aspek daya beli konsumen itiu sendiri yang perlu dipertimbangkan dan dapat diprediksi dengan matang.
  • Aksesibilitas. Dalam hal ini akan berbicara mengenai pelayanan dan kemudahan bagi para segmen yang dituju. Tentu dalam hal aksesibilitas akan mempengaruhi seberapa besar daya tarik perusahaan atau organisasi terhadap para konsumen, sehingga hal ini perlu pertimbangan yang matang.
  • Aspek profitabilitas bagi prusahaan. Eksistensi suatu perusahaan memiliki nlai yang penting demi keberlangsungan perusahaan itu sendiri. Hal ini berarti jika ingin mendirikan sebuauh perusahaan juga perlu mempertimbangkan keuntungan yang akan diperoleh bagi perusahaan. Semua ini tentunya akan kembali lagi kepada bagaimana perusahaan atau organisasi mampu menganalisis segmen-segmen yang dituju.
  • Actionable (dapat-tidaknya perusahaan diwujudkan). Hal selanjutnya yang perlu dipertimbangkan adalah mengenai kemampuan perusahaan untuk dapat berdiri dan mamenuhi keinginan pelanggan. Hal ini perlu dilakukan agar pelanggan merasakan pelayanan serta kemudahan sehingga tingkat kepercayaan dan kepuasan mereka tinggi sehingga eksistensi perusahaan pun bagus.

Dalam menetapkan segmentasi pasar, dapat pula mempertimbangkan pola-pola yang dapat dijelaskan sebagai berikut : (1) Diferensiasi atau variant, bidang usaha yang membedakan segmen pasar sehingga perusahaan menyediakan  kebutuhan produk barang atau jasa berbeda untuk tiap segmen yang berbeda pula disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. (2) Undifferent marketing, bidang usaha yang tidak membedakan segmen pasar, perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. (3) Consentrate marketing, perusahaan melayani pelanggan pada kelompok tertentu. (4) Market strategy, merupakan strategi yang dilakukan dengan menggunakan sistem membership serta produk tidak dijual bebas (hanya di toko sendiri).
Terdapat pula 3 cara bagaimana memposisikan usaha yang baik, diantaranya:
1. Advantage/keuntungan competitive. Dalam berusaha kita juga harus memikirkan  keuntungan yang akan dihasilkan oleh usaha yang kita jalani.
2.  Strategi promosi. Strategi  yang ditetapkan oleh perusahaan harus tepat sesuai kebutuhan pelanggan, daya saing, sasaran, dan keterjangkauan lainnya dengan promosi atau daya tarik lainnya seperti diskon.
3.  Communicable and profitable. Komunikasi merupakan hal yang penting dalam bidang pemasaran. Hal tersebut agar perusahaan tersebut dapat tetap eksis dan produk barang/jasa dapat dinikmati oleh pelanggan.