Kamis, 19 Mei 2011

laporan manajemen pemasaran dan jasa ke Delapan

Jakarta, 13 Mei 2011. Pada mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa dalam Pendidikan dengan dosen pembimbing Amril Muhammad, SE., M.Pd, membahas mengenai Distribution Channel.
 Distribution channel memiliki tujuan agar konsumen memperoleh barang dengan mudah.Distribution channel terbagi menjadi beberapa cara, diantaranya: Distribusi  Langsung, dimana suatu tempat dijadikan tempat pembuatan dan juga tempat penjualanatau dengan kata lain adalah produsen menjual nlangsung produk pada konsumen . Contoh: pada perusahaan produk makanan seperti McDonald.  Perantara, perantara disini dapat berupa agen, warung/toko, supermarket, department store, dan lain sebagainya. Disini perusahaan menggunakan jasa orang lain untuk menjual produknya kepada konsumen.  Hybrid, campuran perusahaan yang menawarkan secara langsung dan juga memakai namun juga menggunakan perantara.   Telemarketing, penjualan menggunakan media alat komunikasi seperti telepon yang biasanya dipakai pada perusahaan jasa asuransi, kartu kredit, kredit pinjaman, dan penjualan pulsa.   Electronic Commerce, penjualan dengan menggunakan media internet. Contoh: tokobagus.com, kaskus, dll. Multi Level Marketing, penjualan dengan metode ini menggunakan pendistribusian barang melalui perantara orang. Contoh: Oriflame.
Alasan/pertimbangan dari Distribution Channel yakni: Efisiensi biaya, biasanya produk akan dibuat atau tersedia bila ada yang memesan agar biaya yang dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan. Focus pada produksi atau bio focus, jadi Perusahaan hanya fokus pada produksi barang saja, kemudian perusahaan akan melimpahkan penjualan kepada pihak luar. Hal ini dilakukan agar perusahaan tetap dapat menjaga kualitas produknya. SDM atau karyawan, yakni berupa bantuan teknis terhadap produksi produk.  Geografi, yakni perusahaan yang memiliki sumber berbeda ditiap daerah distribusi produk.  Jenis barang, berhubungan dengan daya tahan dari produk, dapat pula berdasarkan pergudangan.  Harga barang, yakni kesesuaian harga produk yang ditawarkan terhadap tempat dan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan distribusi.  Bagaimana seorang produsen mengkomunikasan produk/jasa yang diproduksi kepada konsumen dalam Marketing communication, yakni:  Advertising, yakni produsen menginformasikan produk dan tidak perlu bertemu langsung dengan konsumen. Hal tersebut dilakukan dengan melalui media iklan seperti media cetak (brosur, flyer), audio (radio), visual (internet), audiovisual (televisi). Selain itu jika dilihat berdasarkan tempat/lokasi yakni indoor (GAPARI Telkomsel) dan outdoor (papan reklame).  Personal Selling, yakni penjualan secara langsung antara penjual atau sales dengan konsumen. Contoh, customer service pada Bank.  Sales Promotion, yakni promosi penjualan berdasarkan jangka waktu tertentu, dimana seorang pembeli memperoleh bonus/potongan harga sesuai masa promosi dari kebijakan perusahaan. Biasanya ada criteria tertentu seperti batas waktu, jumlah pembelian tertentu, pembelian barang tertentu, bonus, dan lain sebagainya.  Public Relation, yakni adanya upaya membangun hubungan baik antara perusahaan dengan pelanggan atau masyarakat secara umum dalam upaya menciptakan kerjasama yang baik.
Dalam menentukan marketing communication, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan yakni :  Target audience harus jelas: siapa yang menjadi objek dari iklan.  Konten yakni gambar, image dari iklan yang dibuat sehingga menjadi daya tarik bagi konsumen.  Media yakni pemilihan media, jenis, dan merk atau tempat. Iklan yang sama akan berbeda pada penggunaan media baik jenis maupun nama media.  Model yakni konten yang ada sampai menjelaskan harga dari produk yang diiklankan.

laporan manajemen pemasaran dan jasa ke tujuh

Jakarta, 11 Mei 2011. Pada mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa dalam Pendidikan dengan dosen pembimbing Amril Muhammad, SE., M.Pd, membahas mengenai Pricing.
Price yakni sejumlah harga yang ditawarkan untuk menukar suatu barang atau jasa. Dengan kata lain price merupakan sejumlah nilai yang dapat ditawarkan kepada pelanggan untuk mendapatkan manfaat atau menggunakan produk. Dalam hal ini terdapat 2 hal faktor yang mempengaruhi hara yakni:
1.      Faktor Internal
·                Cost (Harga Pokok Produksi)
·                     Marketng Objectivities (Tujuan Pemasaran) yaitu menentukan apakah tujuan dari pemasaran dan penetapan harga yang akan dilakukan oleh suatu lembaga terhadap konsumennnya. Dalam Marketing Objectivities ini terdiri dari berbagai bagian, yakni: Survival, merupakan suatu penurunan harga product dan mengambil keuntungan sedikit. Namun, hal tersebut dilakukan adagar produsen dapat mengambil perhatian konsumen. Contoh: Berkurangnya harga Snack Kokokrunch dari harga aslinya. Current Profit Max, merupakan pengaharapn adanya keuntungan yang besar dengan adanya penurunan harga. Contoh: Diskon awal product baru seperti produk kecantikan Garnier, dan akhirnya product tersebut dikenal di masyarakat dan dikonsumsi oleh banyak wanita Indonesia. Market Share Leadership, merupakan penurunan harga dan kualitas agar dapat bersaing dengan product lainnya. Contoh: murahnya handphone buatan China dengan fitur yang lengkap namun kondisi barang tidak tahan banting seperti product handphone yang lebih mahal lainnya.  Product Quality Leadership, merupakan penawaran produt dengan harag dan kualitas yang sangat memuaskan. Contoh: mobil mewah dengan harga yang mahal, kualitas yang baik dan kondisi yang tahan banting.  Marketing Mix Strategy Merupakan harga yang ditetapkan berdasarkan pembagian kelompok segmen. Jadi walaupun merknya sama, namun ketika dijual di tempat yang berbeda maka harganya pun akan berpengaruh, bisa jadi harga tersebut menjadi lebih murah ataupun sebaliknya. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek seperti harga, tempat, promosi, dan lain sebagainya. Contoh: karena faktor lokasi dari tempat produksi, harga baju yang ditawarkan di Jakarta lebih murah dibandingkan dengan harga yang ditawarkan di daerah.
-          Organizational consederation (pertimbangan organisasi) Merupakan pertimbangan-pertimbangan di dalam organisasi yang berkaitan dengan SDM, produk (kemasan, outlet) ataupun coverage (jangkauan). Contoh: jika karyawan yang ada dalam suatu perusahaan banyak, maka harga yang ditawarkan pada konsumen terhadap product tersebut bisa lebih mahal.
2.      Faktor Eksternal
-          Market and Demand (pasar dan Permintaan)  Pure competition, merupakan kompetisi yang terjadi dengan produk lain namun secara fair atau sehat. Contoh: perusahaan yang dibentuk dengan adanya kompetensi. Monopoli, dimana seluruh hak penuh berada ditangan produsen atau penjual, karena hanya perusahaan tersebut yang memproduksi produk tersebut.  Oligarki, dimana terdapat beberapa perusahaan, tetapi harga yang ditetapkan mereka tentukan bersama.   Competition, Merupakan persaingan yang terjadi dengan produk lain yang memiliki kemiripan yang hampir serupa. Contoh: McDonald’s dengan KFC.
-          Faktor eksternal lain.  Politic (politik), misalnya suatu situasi politik yang terjadi disuatu Negara akan mempengaruhi pasar, contohnya situasi politik yang terjadi di Mesir baru-baru ini, sehingga misalnya permintaan suatu barang semakin meningkat atau keterbatasan ketersediaan barang di daerah tersebut, maka harga akan meningkat.  Ekonomi, masyarakat biasanya memiliki tingkatan-tingkatan kelas ekonomi tertentu, baik kelas atas, menengah, ataupun bawah. Oleh karena itu terdapat perbedaan harga yang ditetapkan produsen kepada konsumen sesuai segmen mereka jika dilihat dari segi ekonominya. Hukum, misalnya di Indonesia ada hukum yang menyebutkan bahwa makanan yang boleh dikonsumsi masyarakat harus berlabelkan halal, oleh karena itu perusahaan makanan atau minuman harus terlebih dahulu melakukan pengujian produk mereka yang selanjutnya baru dapat dipasarkan.  Social (sosial), misalnya adanya larangan kepada penjual makanan tertentu karena berkaitan dengan kedaan social di daerah tersebut.
 Ada beberapa cara yang efektif untuk menentukan harga dari suatu product, diantaranya: Cost Based Pricing, merupakan suatu perhitungan yang dilihat dari harga pokok + laba, dimana semakin banyak barang yang diproduksi maka harga akan semakin murah.  Value based pricing, dilihat dari segmen konsumennya yang dibagi menjadi kelompok-kelompok tertentu. Competition based pricing, dilihat dari competitor yang ada untuk dijadikan dasar dalam menentukan harga. Adapula strategi untuk penyesuaian harga dari suatu product atau yang biasa disebut Price Adjustment Strategies, diantaranya:   Discount dan allowance, yaitu memberikan potongan harga serta pemberian harga dengan cara menukar tambah barang tersebut.   Segmented pricing, yaitu jenis product yang berbeda yang ditawarkan perusahaan dalam satu merk dagang.    Psychological pricing, menetapkan harga yang secara psikologis orang lebih murah. Contoh: Rp 4.999,-  dengan harga Rp 5.020,- dimana sebagian besar orang akan lebih memilih barang dengan harga Rp 4.999,- disbanding Rp 5.020,- karena beranggapan lebih murah.   Reference pricing,  adanya informasi referensi harga dari orang lain sebelumnya.  Promotional price, karena adanya promosi maka diadakan potongan harga. Contoh: harga konser yang ditawarkan 2 minggu sebelum hari H, mendapatkan diskon 10%.  Geographic price, harga yang berbeda-beda karena adanya lokasi penjualan yang berbeda. Contoh: penjualan baju di kota lebih murah dari di daerah karena lokasi produk yang dekat dengan jarak kota.  International pricing.




Senin, 25 April 2011

manajemen pemasaran dan jasa report ke 6


Pada mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa dalam Pendidikan dengan dosen Amril Muhammad, SE., M.Pd, membahas mengenai Bauran dalam Pemasaran Jasa.
Pemasaran suatu produk barang/jasa dapat dilakukan dengan berbagai cara agar berujung pada pemuasan kebutuhan konsumen. Hal tersebut dapat dilakukan dengan marketing mix. Dalam hal ini, terdapat 4 komponen yang harus diperhatikan, diantaranya dilihat dari product (apa yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen), price (bagaimana menentukan suatu harga yang dianalisis dari kebutuhan konsumen, daya beli serta kegunaan produk itu sendiri), place (dimana produk tersebut akan dipasarkan), serta promotion (cara menjual serta mempromosikan produk tersebut).Product yang dipasarkan pada suatu perusahaan dapat dibagi menjadi:
Consumer product, dimana suatu produk atau barang yang dibeli untuk dinikmati oleh konsumen itu sendiri, Contohnya: membeli baju untuk digunakan sendiri. Consumer product terbagi menjadi beberapa hal, yaitu:
·         Convinience product, merupakan produk atau barang-barang yang sangat dibutuhkan oleh orang banyak, dan sifat pembeliannya berkali-kali karena merupakan suatu kebutuhan. Contohnya: makanan dan minuman
·         Shopping product, merupakan produk yang dibeli setelah membandingkan harga, kualitas, dan tampilan antar beberapa produk. Contohnya: saat membeli pakaian maka akan membandingkan dengan pakaian model lain yang lebih bagus.
·         Specialty product, merupakan produk yang ditawarkan hanya ada pada saat-saat tertentu. Contohnya: accecories untuk kerudung, dll.
·          Unsought product, merupakan produk yang dibeli karena terbawa suasana atau karena faktor ikut-ikutan, biasanya dikarenakan mengikuti trend yang ada.

 Industrial product, merupakan situasi dimana membeli suatu barang untuk memproduksi barang atau produk agar dapat dijual kembali, sehingga barang atau produk yang telah dibeli dan dimilki bukan untuk dikonsumsi pribadi. Contohnya: orang yang membeli bahan untuk diproduksi menjadi baju.
Konsumen dapat membeli produk barang/jasa karena adanya suatu kebutuhan. Konsumen memiliki cara untuk memutuskan barang/jasa yang dapat dibeli, diantaranya:
Product Atrtibute, yang dapat dilihat dari kelengkapan produk yang dijual. Product attribute terbagi kembali menjadi:
·         Quality product, yakni kualitas produk yang dapat dilihat dari fungsi produk tersebut, daya tahan, kehandalan, precission (bagus, simetris, tampilan yang indah, dll), mudah dioperasikan, repair (perbaikan), other value (nilai lebih yang akan didapat), dan sebaginya. Contohnya: handphone Nokia yang terkenal dengan up to date dan memiliki daya tahan yang baik.
·         Features product, yakni fitur-fitur tambahan yang terdapat pada produk yang menjadi nilai lebih bagi produk tersebut. Contohnya: produk handphone buatan China yang menyediakan 2 simcard GSM dan 1 simcard CDMA.
·         Design, dilihat dari bagaimana desain produk tersebut seperti tampilan yang modis dan stylish mengikuti perkembangan zaman, dan sebaginya. Contohnya: handphone yang semakin canggih dengan tampilan fisik yang unik dan didedikasikan untuk wanita dengan warna soft seperti pink dan ungu.
Brand Image, dilihat dari nama, term atau istilah pada suatu produk. Contohnya: connecting people yang merupakan slogan nokia. Kemudian sign atau tanda, misalnya rumah makan padang yang identik dengan rumah adat padang. Lalu ada symbol dan design. Brand terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
·         Brand equity, yakni ada pengaruh atau tidaknya memiliki barang tersebut (nilai). Contohnya: kuliah di perguruan tinggi negeri lebih merasa baik daripada kulaih di perguruan tinggi swasta.
·          Brand name selection, yakni nama dari suatu produk sudah menggambarkan nilai lebih dari produk tersebut. Contohnya: Nokia merupakan produk handphone dengan daya tahan yang baik.
·         Brand sponsor, yakni ada perusahaan besar yang menaungi perusahaan kecil agar dapat menangkat nama perusahaan kecil tersebut. Contohnya: MNC TV  yang menaungi beberapa stasiun TV swasta seperti RCTI, Global tv, dan lain-lain.
·           Co-branding, yakni adanya merk besar yang dijadikan merk bersama. Contohnya: Bodypack yang mengikut pada EIGER
·          Brand strategy, yakni strategi perusahaan memasarkan produknya yang dikondisikan dengan kebutuhan konsumen, Brand strategy ini terbagi menjadi:
-          Line extention, Contohnya: perusahaan Coca Cola yang memproduksi berbagai macam kemasan seperti kaleng, botol 1 lt, botol mungil, serta botol kaca yang ditujukan kepada kebutuhan konsumen.
-          Brand extention, Contohnya: 1 merk yakni pepsodent dapat berupa pasta gigi, sikat gigi, obat kumur, dan sebaginya.
-          Multi branding, yakni suatu perusahaan yang dapat mencapai pemenuhan kebutuhan konsumen dari berbagai segi. Contohnya: produk handphone Nokia dijual dari harga yang terjangkau hingga yang malambung tinggi dengan kualifikasi yang baik pula.
 Packaging, dilihat dari seberapa menarik kemasan pada produk yang ditawarkan dengan aktifitas mendesign dan memproduksi.
 Labeling, berkaitan dengan suatu produk barang atau jasa sudah memiliki nama dan dikenal meluas oleh masyarakat.
  Product support, dilihat dari adanya pendukung produk, seperti tempat service hp, seberapa compatible produk tersebut, dan lain-lain.

''tugas kelompok pemasaran kelompok 2 (Tas Laptop SMACK)''

Kelompok 2
  1.  D.Zaenal Abidin
  2. M. Zulfan Effendi
  3. Erik Jekson

Manajemen pemasaran dan jasa
Tas Laptop “SMACK”

1.       Product Attribute
Kualitas
Fungsi            : Selain untuk membawa laptop juga bisa dipakai sehari-hari tanpa mengesampingkan kesan gaya
Daya Tahan    : Menggunakan kualitas brang nomer wahid dan terbaik dengan jahitan yang kuat dan tahan lama
Fitur               : Terdapat slot laptop yang nyaman, aman, dan tahan goncangan sehingga laptop bisa aman ari goncangan, lecet, dan dari kerusakan yang sangat tidak diharapkan yang dapat terjadi pada laptop. Selain itu pula ditambah slot-slot tambahan yang dapat digunakan untuk kepentingan lainnya seperti slot untuk kabel charger, flashdisk, dan alat-alat laptop lainnya.
Design             : Produk tas laptop “SMACK” bertemakan “Young,Sports & Elegan”

2.       Brand                   
 SM*CK  mempunyai motto “ Safety Can Be Style”  jadi dengan menggunakan produk kami mendapatkan fasilitas keamanan laptop yang memadai tanpa mengesampingkan kesan gaya dan trendi pada anda.

3.       Brand Strategi   :
                Line extinction :
Ø  SMACK Elegan : yaitu tas laptop dengan pilihan warna gelap yang elegan dan trendi dan design yang sederhana namun stylis menambah kesan elegan pada pengguna.

Ø  SMACK Sport   : Yaitu Tas laptop yang sporty dan cocok  untuk yang hobi berolahraga dengan warna-warna yang sporty dan ditambah hias sporty yang menambah kesan gaya dan nyaman saat dipakai.


Ø  SMACK Style    : Yaitu tas laptop yang gaya dan cocok untuk anak muda dan mengikuti tren anak muda masa kini dengan warna yang dinamis dan tas yang bersifat praktis amat cocok untuk anak muda di setiap kegiatan dengan tampil terus gaya.

Co. Branding      : Eiger

4.       Puckaging          
Menggunakan dus yang elegan dan gaya dengan design yang menarik untuk mengemas produk kami

5.       Product Support
Produk kami dapat dijumpai di took-toko tas terdekat, di stand-stand tas laptop “SMACK” milik kami dan anda pun bisa memesan lewat website.

Segmen pasar   : eksekutif muda, mahasiswa, dan para penggemar IT yang ingin tampil gaya dan berjiwa muda.

Selasa, 19 April 2011

report kuliah ke-5 manajemen pemasaran dan jasa

Pada 6 April 2011 tepat pada pertemuan mata kuliah Manajemen Pemasaran yang di bimbing oleh Bapak Amril Muhammad,SE., M.Pd beliau menjelaskan tentang analisis perumusan segmen dan positioning perusahaan jasa.
            Pertama-tama yang ia jelaskan adalah tentang hal-hal apa saja yang perlu dipertimbangkan ketika membuka usaha dalam bidang jasa, yang pertama yaitu mengukur berapa banyak target yang akan dijadikan sebagai sasaran usaha kita, tidak hanya itu, terukur disini juga menyangkut dalam hal biaya. Melihat daya beli masyarakat dimana tempat kita membuka usaha. Lalu yang perlu diperhatikan lagi adalah jarak atau akses yang keterjangkauan masyarakat akan tempat usaha yang kita buka. Alangkah baiknya apanila tempat usaha kita terletak ditempat yang sesuai atau berdekatan dengan masyarakat. Dan tidak kalah pentingnya, dalam membuka usaha tentu saja kita harus memperhatikan laba atau keuntungan dari usaha yang kita punya, karna tidak akan maju sebuah usaha apabila kita tidak memperhatikan untung ruginya. Dan yang terakhir usaha yang kita buka hendaknya kita pikirkan matang-matang agar usaha tersebut dapat diwujudkan.
Pada pelaksanaan menentukan segmentasi pasar perlu mengetahui Beberapa prinsip-prinsip atau pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan, prinsip-prinsip itu sebagai berikut:
  • Measurable (terukur). Artinya segala aspek yang berkaitan dengan segmen yang dituju dapat terukur atau terprediksi. Dalam hal ini juga termasuk aspek daya beli konsumen itiu sendiri yang perlu dipertimbangkan dan dapat diprediksi dengan matang.
  • Aksesibilitas. Dalam hal ini akan berbicara mengenai pelayanan dan kemudahan bagi para segmen yang dituju. Tentu dalam hal aksesibilitas akan mempengaruhi seberapa besar daya tarik perusahaan atau organisasi terhadap para konsumen, sehingga hal ini perlu pertimbangan yang matang.
  • Aspek profitabilitas bagi prusahaan. Eksistensi suatu perusahaan memiliki nlai yang penting demi keberlangsungan perusahaan itu sendiri. Hal ini berarti jika ingin mendirikan sebuauh perusahaan juga perlu mempertimbangkan keuntungan yang akan diperoleh bagi perusahaan. Semua ini tentunya akan kembali lagi kepada bagaimana perusahaan atau organisasi mampu menganalisis segmen-segmen yang dituju.
  • Actionable (dapat-tidaknya perusahaan diwujudkan). Hal selanjutnya yang perlu dipertimbangkan adalah mengenai kemampuan perusahaan untuk dapat berdiri dan mamenuhi keinginan pelanggan. Hal ini perlu dilakukan agar pelanggan merasakan pelayanan serta kemudahan sehingga tingkat kepercayaan dan kepuasan mereka tinggi sehingga eksistensi perusahaan pun bagus.

Dalam menetapkan segmentasi pasar, dapat pula mempertimbangkan pola-pola yang dapat dijelaskan sebagai berikut : (1) Diferensiasi atau variant, bidang usaha yang membedakan segmen pasar sehingga perusahaan menyediakan  kebutuhan produk barang atau jasa berbeda untuk tiap segmen yang berbeda pula disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. (2) Undifferent marketing, bidang usaha yang tidak membedakan segmen pasar, perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. (3) Consentrate marketing, perusahaan melayani pelanggan pada kelompok tertentu. (4) Market strategy, merupakan strategi yang dilakukan dengan menggunakan sistem membership serta produk tidak dijual bebas (hanya di toko sendiri).
Terdapat pula 3 cara bagaimana memposisikan usaha yang baik, diantaranya:
1. Advantage/keuntungan competitive. Dalam berusaha kita juga harus memikirkan  keuntungan yang akan dihasilkan oleh usaha yang kita jalani.
2.  Strategi promosi. Strategi  yang ditetapkan oleh perusahaan harus tepat sesuai kebutuhan pelanggan, daya saing, sasaran, dan keterjangkauan lainnya dengan promosi atau daya tarik lainnya seperti diskon.
3.  Communicable and profitable. Komunikasi merupakan hal yang penting dalam bidang pemasaran. Hal tersebut agar perusahaan tersebut dapat tetap eksis dan produk barang/jasa dapat dinikmati oleh pelanggan.